Dia telah kutemui lama sebelumnya. Bertemu dengannya dalam kelas yang sama. 1 tahun kulalui dikelas itu. Aku hanya menganggapnya teman biasa. Ya, teman sekelas.Saat kenaikan kelas, aku dan dia bertemu kembali dikelas yang sama. 3 bulan, aku masih menganggapnya teman sekelas biasa.
Saat bulan keempat, dia mulai memperhatikanku. Dia sering membuatku nyaman. Membuatku ingin menceritakan segalanya kepadanya. Aku mulai menganggapnya sebagai teman dekatku. Setiap hari, aku dan dia membicarakan apapun yang terjadi.
Saat bulan kelima, aku dan dia pun semakin dekat. Aku dan dia mulai merubah pembicaraan. Bukan lagi pembicaraan yang sehari-hari aku dan dia bicarakan.
Rasa malu terhadapnya pun mulai muncul didalam diriku. Aku mulai suka kepadanya. Aku bingung. Aku terus memikirkannya. Apa jika aku menyukainya, rasa yang kupunya akan terbalas?
Kenyataan yang sangat menyenangkan. Jawaban dari pertanyaanku..
Dia memiliki perasaan yang sama kepadaku. Bibirku tidak bisa bergerak. Tapi hatiku terus bergerak tanpa henti. Jika bibirku tidak bisa mengatakan apapun, hatiku sudah siap mengatakan apa yang kurasakan.
Hari itu, aku menjadi yang pertama memilikinya. Aku pikir, itu suatu keberuntungan untukku. Yang kurasakan hanyalah perasaan senang. Ya, aku dan dia sudah saling memiliki. Sampai detik ini.
Dari hari itu sampai detik ini pun dia tetap menyayangiku. Dan tentunya aku juga tetap menyayanginya. dan tahukah kamu berapa banyak kenangan yang telah kukumpulkan bersamanya? Hm, akupun tidak tahu. Sudah terlalu banyak.
Aku hanya bisa bersyukur karena aku dan dia saling memiliki sampai sekarang. Dan akupun juga harus berusaha untuk menjaga hubungan ini.
Mungkin keberuntunganku bukanlah menemukannya. Tetapi keberuntunganku adalah menjadi yang pertama memilikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar