Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life never is flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat!

Kamis, 10 Mei 2012




Pada hari itu, aku bertindak bodoh. Perasaanku tak ku pedulikan. Perasaannya pun juga. Kini aku merasakan segala akibatnya. Sakit. Sakit sekali. Seperti setiap hari hatiku ditusuk oleh diriku sendiri. Bodoh. Aku menyakiti diriku sendiri sampai saat ini. Sampai orang yang telah kusakiti telah menemukan yang lebih baik dariku.  
Aku ingin terus menanti untuknya, walaupun aku sudah sangat tahu bahwa penantianku tak akan ada hasilnya. Aku juga tahu semua tentangnya yang telah aku harapkan, tidak akan terwujud.  
Andaikan aku bertemu dengannya dan dapat berbicara sedikit dengannya, walaupun hanya satu atau dua kalimat, aku ingin memberitahunya bahwa aku menyesal. Menyesal akan perbuatanku bodohku itu. Aku juga ingin memberitahunya, bahwa rasa yang kupunya kepadanya tak pernah berubah. Dan juga aku ingin bilang bahwa aku pantas mendapatkan semua ini. Penyesalan, dan sakit yang terus kupendam.  
Ku terus mengharapkan aku dan dia akan bertemu lagi. Bertemu setiap hari, seperti dulu. Walaupun itu sangat tidak mungkin.  
Aku ingat semua tentangnya. Semua tentang dia dan aku. Aku ingat berbagai senyuman yang telah dia berikan kepadaku. Aku ingat semua perkataannya yang telah dia katakan kepadaku. Aku ingat apa yang orang katakan tentangnya kepadaku. Aku ingat saat dia berusaha untukku. Aku ingat semua tingkahnya. Aku ingat semua kenangan yang telah aku lalui bersamanya.  
Aku hanya bisa mengingat, tanpa bisa mengulangnya. Aku terus menunggu seseorang untuk membuat mesin waktu. Jika sudah Ada mesin waktu, aku ingin mengulang ke hari yang sangat membuatku menyesal sampai sekarang. Atau, aku ingin kembali ke hari bersejarah untukku dan dia. Hari dimana aku dan dia mulai bersama.  
Aku juga mencari seseorang yang bisa tahu perasaanku yang sebenarnya tanpa menanyakan kepada siapapun dan seseorang itu bisa memberitahunya tentang perasaanku itu.  
Julukan aku dan dia adalah pita. Yang paling kusesali, mengapa aku harus memutuskan pita pada hari itu? Dan sekarang akupun baru sadar, pita itu sudah terbagi menjadi dua. Pita itu sudah menjadi 'pi' dan 'ta'. Pi dan ta sudah berpisah, tersesat dengan dunianya masing-masing. Pi dan ta mungkin sudah tidak bisa disambungkan lagi menjadi sebuah pita. 



2 komentar: