Pada hari itu, aku bertindak bodoh.
Perasaanku tak ku pedulikan. Perasaannya pun juga. Kini aku merasakan segala
akibatnya. Sakit. Sakit sekali. Seperti setiap hari hatiku ditusuk oleh diriku
sendiri. Bodoh. Aku menyakiti diriku sendiri sampai saat ini. Sampai orang yang
telah kusakiti telah menemukan yang lebih baik dariku.
Aku ingin terus
menanti untuknya, walaupun aku sudah sangat tahu bahwa penantianku tak akan ada
hasilnya. Aku juga tahu semua tentangnya yang telah aku harapkan, tidak
akan terwujud.
Andaikan aku
bertemu dengannya dan dapat berbicara sedikit dengannya, walaupun hanya satu
atau dua kalimat, aku ingin memberitahunya bahwa aku menyesal. Menyesal akan
perbuatanku bodohku itu. Aku juga ingin memberitahunya, bahwa rasa yang kupunya
kepadanya tak pernah berubah. Dan juga aku ingin bilang bahwa aku pantas
mendapatkan semua ini. Penyesalan, dan sakit yang terus kupendam.
Ku terus
mengharapkan aku dan dia akan bertemu lagi. Bertemu setiap hari, seperti dulu.
Walaupun itu sangat tidak mungkin.
Aku ingat semua
tentangnya. Semua tentang dia dan aku. Aku ingat berbagai senyuman yang telah
dia berikan kepadaku. Aku ingat semua perkataannya yang telah dia katakan
kepadaku. Aku ingat apa yang orang katakan tentangnya kepadaku. Aku ingat saat
dia berusaha untukku. Aku ingat semua tingkahnya. Aku ingat semua kenangan yang
telah aku lalui bersamanya.
Aku hanya bisa
mengingat, tanpa bisa mengulangnya. Aku terus menunggu seseorang untuk membuat
mesin waktu. Jika sudah Ada mesin waktu, aku ingin mengulang ke hari yang
sangat membuatku menyesal sampai sekarang. Atau, aku ingin kembali ke hari
bersejarah untukku dan dia. Hari dimana aku dan dia mulai bersama.
Aku juga mencari
seseorang yang bisa tahu perasaanku yang sebenarnya tanpa menanyakan kepada
siapapun dan seseorang itu bisa memberitahunya tentang perasaanku
itu.
Julukan aku dan
dia adalah pita. Yang paling kusesali, mengapa aku harus memutuskan pita pada
hari itu? Dan sekarang akupun baru sadar, pita itu sudah terbagi menjadi dua.
Pita itu sudah menjadi 'pi' dan 'ta'. Pi dan ta sudah berpisah, tersesat dengan
dunianya masing-masing. Pi dan ta mungkin sudah tidak bisa disambungkan lagi
menjadi sebuah pita.
JANGAN BLG LO KANGEN........-_-CERITAALAU.
BalasHapusHAHAHAHAHA NO. CUMA SEKEDAR TULISAN ;P
BalasHapus