Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life never is flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat! - Variety of life stories. Life is never flat!

Jumat, 03 Mei 2013

Mengharapkanmu adalah hal terbodoh yang pernah kulakukan. Mengharapkanmu untuk hadir kembali disiniadalah harapan terbodoh, yang hanya akan membuatku merasakan perih pada luka yang kubuat sendiri. Bertetes-tetes air mata yang jatuh pun tak bisa membawamu kembali disini. Bahkan berbagai usaha pun terasa sangat sia-sia.

Aku memang sangatlah bodoh. Lihatlah aku. Menunggu masa lalu hadir di masa yang berbeda. Bermimpi bahwa semua cerita yang kubuat kelak akan menjadi kenyataan yang lebih membahagiakan. Meyakinkan diri bahwa kamu bisa merasakan apa yang aku rasakan.

Ku buat hati ini melepaskanmu. Namun tak pernah bisa. Ingin aku memaki diri ini. Aku hanya harus melepaskanmu. Namun seperti ada perekat yang membuat hati ini sulit melepaskanmu.

Tapi kenapa harus kamu? Kamu yang acuh dan tak akan peduli. Ku lihat lautan lelaki di depan mata. Tapi hati tetap enggan memilih. Otak seolah memaksa mencari. Tetapi hati tidak mendukung.

Pernah terisi hati ini oleh seseorang. Namun tetap saja hati ini masih terisi olehmu.

Aku benci dengan diriku sendiri. Sudah mengetahui dampak, namun tetap melanjutkan. Melanjutkan keperihan yang sangat menyiksa.

Tuhan, bantu aku untuk melepaskannya. Membiarkan mata ini beristirahat untuk tidak mengeluarkan setetes pun air. Membiarkan otak ini berhenti memikirkan dirinya.

Aku mohon. Hatiku, lepaskan dia. Jangan biarkan dirimu terluka dan menahan perih karena ulahmu sendiri. Lepaskan dia. Biarkan dia pergi dengan apa yang sudah ditentukannya. Tolong biarkan organ lain beristirahat.

Maaf jika semua ini salah. Kebetulan yang kubuat. Perasaan yang seharusnya sirna. Dan juga hati yang tak ingin melepas. Takkan ku taruh harapan-harapan ini padamu. Biarkan harapan ini tertahan sampai aku bisa melepaskanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar